Sabtu, 09 Februari 2013

Cerita Panji -Seni sastra jawa timur

Cerita Panji -Seni sastra jawa timur


Pada saat masuknya Islam Ke jawa Timur kesusastraan daerah itu sudah masuk zaman madya. Perkembangannya yang memang tidak sebesar kesusastraan zaman purba, mungkin karena tidak ada
daerah yang khusus memelihara, semacam untuk kesusastraan purba di bali. hasil karya yang sampai ke kita, kebanyakan sudah dalam bentuk baru . sesuai dengan zamannya masuk kesusastraan madya di jawa Timur banyak sekali dipengaruhi islam, cerita-cerita Persia banyak sekali pengaruhnya. misalnya: cerita-cerita 1001 malam, Amir Hamzah dan sebagainya. memang perlu diketahui bahwa pengaruh zaman purbaperanannya juga masih banyak . Gubahan-gubahan dari mahabharata, Ramayana, misalnya menjadi : Hikayat pandawa lina, hikayat perang pandawa Jaya, Hikayat sri Rama dan sebagainya. suatu sumber zaman purba yang terus berkembang ialah ceritanya'panji' yang semula dari jawa Timur terus berkembang ke Asia Tenggara.
Cerita-cerita hikayat yang digubah dalam bentuk tembang lalu diberi nama syair adalah Arab yang memakai sajak-sajak terdiri dari 4 baris. Pada hakekatnya hikayat ini hanya cerita atau dongen saja. Seringkali keajaiban seorang yang menonjol yang peristiwanya kadang-kadang dianggap tidak  masuk akal. meskipun tidak jarang pula berdasarkan peristiwa sejarah, yang lazim diberi nama babad.
jenis berikutnya dalam kesusastraan zaman madya ialah yang disebut suluk, ialah kitab-kitab yang mengemukakan tentang tasawuf , dan pada umumnya bersifat pantheistis. kitab-kitab suluk ini sering dihubungkan dengan salah seorang  wali sanga. Selain kitab-kitab suluk ada yang disebut kitab primbon, ialah kitab-kitab yang bercorak kegaiban dan ramalan untuk suatu kejadian. Contoh-contoh beberapa kitab-suluk sebagai berikut : suluk sukarsa. isinya menceritakan seseorang (sukarsa) yang mencari ilmu sejati mencapai kesempurnaan . Suluk wujil, isinya wejangan-wejangan Sunan Bonang kepada Wujil , ialah seorang kerdil bekas pelayan Raja Majapahit. Suluk Malang Sumirang ; menceritakan tentang orang yang telah mencapai kesempurnaan dan bersatu dengan Tuhan.





Cegah dhahar , laku spiritual jawa

Cegah Dhahar
laku spiritual jawa

Cegah dahar berarti mengurangi makan dengan maksud mengasah ketajaman pikir dan kepekaan hati. Melakukan puasa dengan rutin dapat dijadikan contoh laku cegah dhahar. Bisa dirasakan. badan yang lemah karena perut kosong lebih mudah  diajak untuk berempati dan simpati dengan pihak lain. Penderitaan orang lain akan lebih bisa dirasakan. Perasaan Bebal yang tak mau tahu akan terkikis karena dirinya sendiri juga mengalami nestapa. Pemimpin besar masa lampau, biasanya sudah dapat mengatasi kesulitan hidup hanya karena lapar. Dia tidak begitu mementingkan kepentingan lahiriah yang cepat musnah dimakan waktu.
metafisika

sekar macapat

Ngakoni kaluputan iku nora ateges ngasorake dhiri. Nanging malah nuduhake perlambang maju ing laku utama. Kosok baline, wong kang suthik ngakoni kaluputan, ateges wong kang asor ing budhi pekerti.
(Sekar macapat_Ngakoni Kaluputan)

Jumat, 08 Februari 2013

INGKANG AKARYA JAGAD


INGKANG AKARYA JAGAD


Secara keseluruhan makna Ingkang Akaryo Jagad adalah yang membuat dunia . Alam raya seluruhnya ini diyakini oleh orang dewa bahwa ada yang menciptakan. Ilmu sangkan paraning dumadi menunjukkan asal usul kehidupan dan tujuannya. Dunia pasti ada awalnya dan ada akhirnya. Namun sang Pencipta tanpa awal dan akhir, karena awal akhir hanya menguasai mahluk
 

Ingkang Murbeng gesang


Arti Ingkang Murbeng Gesang adalah yang menguasai kehidupan. Setiap pemimpin harus memahami konsep ini. Kepasarahan kepada yang menguasai hidup ini membuat orang tidak risau  terhadap segala jenis perubahan sosial yang sedang terjadi. Dalam 

Cerita Cinta Inu Kertapati dan Candra kirana


Cerita Cinta Inu Kertapati dan Candra kirana


Cerita Panji sebenarnya berasal dari zaman akhir majapahit dan selanjutnya meluas pengaruhnya ke bali, lombok, Sumatra, kalimantan, bahkan ke malaysia muangthai dan kamboja. Cerita pokoknya.

Di pulau Jawa ada 4 kerajaan : kahuripan (janggala), kediri(daha) gegelang dan Singasari, yang diperintah oleh 4 orang raja sesaudara.
Raja Kahuripan mempunyai anak laki2 bernama Inu Kertapati dan raja Daha mempunyai anak perempuan  bernama Candra Kirana. Dua orang anak itu akan dikawinkan. Pada suatu waktu Inu Kerta pati pergi berburu dan bertemu dengan seorang gadis bernama mertalangu , anak dari seorang kepala desa. Hubungan cinta ini menghalangi pelaksanaan perkawinan dengan Candra Kirana. Karena itu mertalangu di bunuh. Karena kejadian itu Inu Kertapati merasa menyesal dan secara diam-diam ia meninggalkan istana. Setelah tertapa mengumpulkan kesaktian. Maka ia pergi tanpa tujuan. Setiap ada negara dijumpai , diperangi dan ia selalu menang.
 Demikian pula dengan Candra Kirana.Ia meninggalkan ayah bundanya dan pergi tanpa Tujuan. Ia pura menjadi laki-laki dengan nama Panji Semirang. Inu kertapati setelah sampai di Negara Gegelang, lalu mengabdi kepada raja. Di tempat itu Inu bertemu dengan Panji semirang yang mengabdi pula kepada Raja. Ketika Gegelang diserang musuh maka inu kertapati dan  panji semirang memimpin pasukan, ikut  berperang dan menang. Sewaktu diadakan pesta kemenangan oleh raja. Maka Panji Semirang pergi menghilang. Panji Semirang lalu mendirikan kerajaan di Danurejo dan ia menjadi raja putrii . Pada suatu waktu musuh yang sangat kuat , dating menyerang. Tetapi berkat bantuan inu kertapati musuh dapat dimusnahkan. Inu lalu jatuh cinta kepada raja putri itu, karena serupa benar dengan kekasihnya yang dahulu. Pinangan diterima asal perkawinan dilaksanakan di balai tentomoya yang ada di kayangan. Balai Tentomaya akhirnnya dapat di pindahkan ke Danu rejo. Akhirnya Inu kertapati dan Candra Kirana sama2 mengirimkan utusan ke kahuripan dan Daha agar supaya orang tua masing2  dapat menghadiri pesta perkawinannya. Demikian pula Raja Gegelang dan Raja Singasari diundang juga. Akhirnya Inu kertapati menjadi Raja Kahurupan dan Candra kirana menjadi Raja Daha.



Jawa Dwipa perpaduan budaya jawa dan Hindu


Jawa Dwipa


perpaduan budaya Jawa dan Hindu


Kapan dimulainya hubungan bangsa Hindu dengan bangsa Nusantara,   kita tidak dapat menemukan data yang pasti. Kepulauan Nusantara sejak zaman dahulu merupakan daerah perjalanan pedagang – pedangan antara negeri cina dan India. Berita yang tertua tentang perdagang2 antara negeri Cina dan India. Berita yang tertua tentang perdagangan antara India dan nusantara barangkali tercatat dalam buku Yunani yang ditulis kira2 tahun 70 an. Bukunya berjudul Periplous Tes Erythras Thalasses.


Dalam buku itu dikemukakan bahwa ada 3 bandar di India Selatan yang berdagang dengan negeri Cryse (Negeri Emas). Dalam buku ptolemaus, yang disebut chrisye Chesonesos. Ialah semenanjung , Barousai (Barus) Pulau-pulau sabadeibai dan pulau labadiou yang ibukotanya bernama Agryre (kota Perak).


Memang belum dapat diyakini bahwa yang dimaksud Sabadeibai dan Iabadiou adalah Jawa dwipa(pulau jawa) . Ada seorang penulis yang berpendapat, memang jawa dwipa itu adalah Pulau Jawa yang sekarang, tetapi penulis lain mengira Andalas, karena ptolemaeus mengatakan, bahwa di pulau itu banyak emas. Pendapat lain mengemukakan bahwa tabodiou adalah Semenanjung karena memang daerah itu yang pertama-tama dikenal oleh orang Hindu dan dahulu memang banyak kedapatan emas.

Karena itu pada kira-kira tahun 150 , sewaktu Ptolemaeus mengumpulkan catatan-catatan, orang Hindu sudah mengenal beberapa daerah Nusantara, dan mungkin sudah ada yang menetap di pulau-pulau itu. Mereka rupanya membuat kampung tersendiri. Dari kampung-kampung asing inilah lama kelamaan barang – barang kebudayaan mengalir ke kraton2 sehingga dengan demikian pengaruh Hindu di dalam keagamaan dan ketatanegaraan mulai tampak.

Dalam hal ini golongan Brahmana memegang  posisi yang sangat penting. Juga orang Jawa sendiri berpendapat, bahwa masuknya unsure kebudayaan hindu tidak karena penahlukan yang secara kekerasan, tetapi karena kebijaksanaan. 
Mula-mula kebudayaan itu Hanya tersebar di golongan atas saja, tetapi lambat laun berpengaruh  pula di kalangan rakyat biasa. Dengan demikian timbullah kebudayaan jawa – Hindu  yang mana budaya asli jawa  masih tetap ada, hanya dicampuri atau diperkaya dengan kebudayaan Hindu. Kebudayaan jawa masih mempunyai corak dan motif tersendiri.


AMEMANGUN KARYENAK TYASING SESAMA


AMEMANGUN KARYENAK TYASING  SESAMA


Seorang pemimpin harus amemangun karyenak tyasing sasama. Yaitu membuat hti orang lain senang bisa lewat tutur kata, senyum manis , salam hormat, tata bahasa, pilihan kata yang baik, tegur sapa hangat, pujian sepantasnya, mimik muka empati dan perilaku sopan yang dapat meringankan beban sesama.


Sedekah yang murah dan mudah adalah sikap ramah tamah. Syukur-syukur kalau mau membagi rejeki kepada pihak  yang amat membutuhkannya. Amalan sedekah, infaq, dan zakat dapat menyalurkan pemerataan. Kita sesama tahu bahwa kesenjangan antara si kaya dansimiskin dapat menyebabkan kecemburuan social.

Demikian ungkap amemangun karyenak tyasing sesama adalah sebuah usaha untuk mewujudkan agar orang lain senang hati dan tentram di samping kita. Dengan ketentraman setiap orang di sekeliling kita, maka kita berarti telah menciptakan ketentraman masyarakat dan negara

IDER BUMI


IDER BUMI



Dilakukan sesudah shalat dhuhur untuk desa ulihsari dan sesudah Maghirb untuk desa bakungan. Ider bumi dilakukan berkelilikng sekitar desa sambil membaca kalimat pemujaan kepada Tuhan Yang maha Esa. Setiap rumah sepanjang perjalanan ider bumi dimaksud, di depan rumah masing-masing penduduk sudah disiapkan ancak atau makanan selamatan menurut kemampuan. Dan hal ini dilaksanakan oleh semua penduduk yang merasa sebagai anggota masyarakatnya. Siapa saja yang berada di sekitar daerah itu akan diundang untuk ikut menikmati hidangan ala kadarnya itu.

Kegiatan ini disebut ider bumi. Rombongan seblang yang masih dalam keadaan sadar, lengkap dengan obor dan para santri mengelilingi rumah- penduduk yang sudah menyiapkan sajian di depan rumah masing-masing.

ILIR-ILIR

ILIR-ILIR


Lir-ilir, tandure wis sumilir. Sisir yang mengukir lambing lahir anak ayu. Keindahan tubuh adalah barang titipan dari Tuhan, demikian juga wajah ayumu. Dalam berbusana dan merias diri hendaknya semaksimal mungkin usahakan bisa merakiti (menarik) . Tetapi jangan sampai orang lain menjadi iri. Secara batin, segala tindakan dan tutur kata seyogjanya berdaraskan atas kecucian hati. Benang lawe lambangnya, jarum jahit dan perlengkapannya. Jagalah hati dari maksud tercela, sebab anak angger harus siap berdiam dan menghadapi perkembangan jagad ke tiga.

Ketiga jagad tersebut adalah Jagad rumah tangga yaitu rumah tangga yang anda tempati bersama suami  beserta putra atau kerabat yang didalamnya termasuk pembantu rumah tangga , jagad kerabat keluarga , yaitu baik keluarga bapak, ibu dan mertua juga keluarga , yaitu saudara kedua belah pihak, jagad lingkungan masyarakat, yaitu lingkungan tempat di mana anak angger bertempat tinggal, harus siap hidup bertetangga dan bermasyarakat lebih luas lagi. Ketiga jagad inilah yang merupakan bunga kehidupan yang terus bermekaran. Itulah sebabnya ‘sekar telon’ (bunga tiga warna’ menjadi perwujudan perlambang  di sini

Gedhang ayu, suruh ayu maksudnya rahayu/ selamatlah semua yang hadir  di sini, dan tercapailah semua keinginan kedua untuk mempersatukan kehendak serta kelestarian dan gegayuhan keinginan kedua orang tuamu, semoga anak angger menjadi wanita sejati dan menjadi ratunya wanita, seperti halnya kelapa yang kesemuanyadari akar hingga daunnya berguna bagi manusia. Kalau pohon kelapa menjadi rajanya pepohonan, semoga anak angger menjadi ratunya keluarga.


Semua cita – cita dan gegayuhan hendaknya harus dilambari dengan semangat yang membara serta semangat yang tinggi, dan angan sampai nglokro berhenti di tengah jalan hingga cita-cita berhasil. Tungku api dengan arangnya yang membaralah lambangnya dendhuk anag angger putraku, untuk memulai semua  keinginan dan kehendak mulailah dengan dasar kesucian hati dan weningnya cipta maka saya minta kesadaran anak angger dengan kendi berisi air bening dan suci yang tercipta atas karsa dan kuasa Tuhan Yang Maha Esa . dsengan membasuh tangan sesuci dengan air kendi sebagai pertanda atau perlambang sesuci untuk memohon kepada Tuhan Yang Maha Pemurah dan penyayang, agar segala kehendak dan cita-citamu terkabulkan AMIN lalu diakhiri dengan doa dan selamat kemrubut.